
Roket bermula untuk penggunaan militer dan rekreasipada abad ke-13
masehi. Penggunaan roket secara intensif untuk militer, industri dan
ilmu pengetahuan dimulai pada awal abad ke-20, dimana teknologi
peroketan mampu mengantarkan umat manusia menuju Era ruang angkasa, termasuk mengantarkan manusia menginjakan kakinya ke bulan.
Roket digunakan untuk kembang api, persenjataan, kursi penyelamat, kendaraan peluncur untuk Satelit buatan,
kendaraan luar angkasa, dan eksplorasi ke planet lain. Walaupun kurang
efisien dikecepatan rendah, roket mampu memberikan akselerasi luar biasa
dan mencapai kecepatan sangat tinggi dengan efisiensi yang bisa
diterima.
Roket kimia menyimpan sejumlah besar energi dalam bentuk yang mudah
dilepaskan dan bisa sangat berbahaya, tetapi desain, tes, pembuatan dan
penggunaan yang berhati hati bsia meminimalkan ersiko.
Ukuran Roket berbeda dari model kecil yang bisa dibeli sebagai kembang api, atau roket hobi, sampai yang berukuran besar Saturn V yang digunakan untuk program Apollo.

Terdapat konsep jenis roket lain yang semakin sering digunakan di luar angkasa adalah pendorong ion, yang menggunakan energi elektromagnet bukan tenaga dari reaksi kimia. Roket termal nuklir juga telah dibangun, tetapi tidak pernah digunakan.
Penggunaan untuk luar angkasa
Untuk penjelajahan angkasa luar yang tidak terdapat udara maka roket tersebut harus membawa sendiri bahan bakar dan oksigen untuk menghasilkan daya dorong yang diperlukan.
Penggunaan untuk militer

Sejarah roket
Pada zaman kuno
Ketersediaan bubuk hitam (mesiu)
untuk mendorong proyektil adalah pelopor pengembangan pertama dari
roket berbahan bakar padat. Pada abad ke sembilan Ahli kimai Taoisme Cina menemukan bubuk hitam saat sedang berusaha membuat Obat awet muda (elixir of immortality). Penemuan secara kebetulan ini mengarah ke percobaan dalam bentuk senjata seperti bom, meriam, panah api pembakar dan panah api pembakar berpendorong roket. Penemuan mesiu diperkirakan adalah abad eksperimen produk alkimia .
Informasi yang lebih tidak kontroversial, dicatat bahwa salah satu perangkat yang paling awal menggunakan roket pembakaran internal adalah tikus-tanah, sebuah jenis kembang api, yang dicatat pada 1264 menakuti Ibu Suri-Kung Sheng di sebuah pesta yang diadakan untuk menghormatinya oleh putranya sang Kaisar Lizong.
Selanjutnya, salah satu dari teks-teks awal yang menyebutkan penggunaan roket adalah Huolongjing , ditulis oleh perwira artileri Cina Jiao Yu pada pertengahan abad ke-14. Teks ini juga menyebutkan penggunaan pertama yang diketahui dari roket multi-tahap, yaitu 'api-naga keluar dari air "(shui huo chu panjang), yang digunakan kebanyakan oleh Angkatan Laut Cina
0 komentar:
Posting Komentar